Persahabatan Dan Perjuangan
Judul : Orang Miskin Dilarang Sekolah
Penulis : Wiwid prasetyo
Penerbit : Diva press
Tebal : 450 halaman
Sungguh mengugat batin ketika membaca novel “Orang Miskin Dilarang
Sekolah” apakah orang miskin tidak pantas bersekolah ? bagaimana rasanya
diasingkan gara-gara anda miskin ? dimanakah roda nasib yang berputar
itu ?
Novel “Orang Miskin Dilarang Sekolah” ini berceritakan tenteng seorang
anak bernama Faisal yang memiliki tiga sahabat yang disebut anak-anak
alam. Faisal adalah seorang murid kelas tiga SD di sekolah dasar Kartini
sedangkan ketiga sahabatnya yang sudah memiliki umur yang sama dengan
Faisal belum juga sekoah. Suatu hari Faisal membujuk ketiga sahabatanya
untuk bersekolah, namun Yudi, Pepeng, dan Pambudi menolak karena mereka
merasa masih harus mambantu orang tua mereka bekerja di Gedong sapi Yok
Bek . Mendengar jawaban mereka, Faisal tidak putus asa untuk membujuk
ketiga sahabatnya bersekolah karena dengan bersekolah lah dapat
mengangkat derajat mereka dari kemiskinan. Setelah beberapa hari
kemudian Faisal kembali membujuk mereka namun mengunakan taktik yang
berbeda, setelah mendengar penjelasan Faisal yang panjang lebar batin
mereka pun terbukan. Mereka percaya bahwa Faisal tidak mungkin
membohongi mereka, setelah itu Yudi, Pepeng, Pambudi membujuk orang
tuanya agar mereka disekolahkan. Namun orang tua dari ketiga anak
tersebut tidak mengizinkan mereka karena sekolah hanya akan menghabiskan
uang mereka dan juga tidak jelas masa depanya. Mendengar penjelasan
orang tua mereka tidak membuat mereka putus asa. Apa yang akan terjadi
selanjutnya ? apakah orang tua mereka mengizinkan mereka bersekolah atau
tidak ? Akankah mereka bisa bersekolah ? dengan membaca novel “Orang
Miskin Dilarang Sekolah” kita bisa mengetahui perjuangan ketiga
anak-anak alam tersebut dan indahnya persahabatan diantara mereka.
Wiwid Prasetyo atau sering juga menulis dengan nama Prasmoedya Tohari,
lahir pada 9 November 1981 di Semarang. Alumnus Fakultas Dakwah IAIN
Walisongo, Semarang, tahun 2005. ia sehari-harinya aktif di Majalah
FURQON, PESANTrend, Si Dul (majalah anak-anak), serta tabloid Info Plus
Semarang, baik selaku redaktur maupun reporter. Selain itu, ia juga
peduli terhadap dunia pendidikan, terbukti masih menjadi pengajar di
Bimbingan Belajar Smart Kids Semarang. Di sela-sela kesibukannya, ia
masih menyempatkan diri untuk menulis beberapa karya dalam bentuk buku.
Beberapa karyanya yang sudah terbit adalah “Orang Miskin Dilarang
Sekolah” (DIVA Press, 200), “Sup Tujuh Samudra” (Bersama Badiatul
Rozikin, DIVA Press, 2009), “Chicken Soup Asma’ul Husna” (Garailmu,
2009), dan “Miskin Kok Mau Sekolah” (DIVA Press, 2009), “Idolaku Ya
Rasulullah Saw” (DIVA Press, 2009), “Demi Cintaku pada-Mu” (DIVA Press,
2009), “Aha, Aku Berhasil Kalahkan Harry Potter” (DIVA Press, 2010),
“The Chronicle of Kartini” (DIVA Press, 2010), dan “Nak, Maafkan Ibu Tak
Mampu Menyekolahkanmu” (DIVA Press, 2010).
Novel ini memiliki tema yang menarik dan sangat kreatif, sehingga
membuat kita bertanya-tanya apakah benar orang miskin dilarang sekolah
?. sudut pandang pada novel ini seolah-olah membuat kita yang mengalami
dan marasakan peristiwa disetiap kejadiannya. Dengan alur sorot balik
pada novel ini membuat kita lebih memahami isi novel ini. Sifat yang
dimiliki tokoh utama sangat bagus, karena ia memiliki kepedulian
terhadap teman-temanya yang ingin bersekolah. Pengambaran latar sangat
sesuai seolah-olah kita sedang berada di tempat tersebut. Gaya bahasa
yang digunakan sangat lugas dan menarik. Dan juga novel ini memiliki
fisik buku yang bagus serta ilustrasi gambar halam depanya sangat
menarik untuk dilihat. Namun di dalam novel ini ada beberapa kata-kata
yang kurang bisa dimengerti sehingga seikit sulit memahami kalimatnya.
Novel “Orang Miskin Dilarang Sekolah” merupakan novel yang sangat bagus
untuk dibaca, apalagi di dalamnya terdapat kata-kata mutiara yang bisa
mengispirasi kehidupan kita. Novel ini mamiliki manfaat yang penting
terutama dari segi kapedulian dan persahabatan yang membuat kita mau
untuk berubah manjadi lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar